kontradiksi
yang terjaga saat lelapkuyang berkuasa dalam gerakku
dengan sentuhan lembut jemari lentikmu,
kau benamkan kuku dalam hatiku.
namun kau juga tiupkan napas kehidupan ke dalam rongga dadaku.
mengecup lembut bibirku dengan bayangan kematian.
siapakah dirimu?
0 Comments:
Post a Comment
<< Home