Wednesday, February 14, 2007

Sedih. hatiku sedih..

dee...
knapa akhir2 ini. gw cuman ngeluh dan ngeluh aja ma elo....
gw sedih banget dee. gw dijahatin ma orang yg gw sayangin.
cerita. yup, gw mesti cerita lagi yah...
masih lanjutan cerita yg kemaren.
gw ngungkapin perasaan gw. bukan karena gw pengen
'memaksa' dia untuk mau jadi milik gw.
gw cuma berpikir bahwa gw harus ngungkapin perasaan ini.
pertama, gw mau jujur pada diri sendiri maupun dia.
kedua, karena cinta tak salah. maka tak ada salahnya kalo aku juga bicara cinta.
ketiga, gw gak mau ada salah persepsi dan interpretasi aja.
keempat, gw pikir gw gak punya waktu lagi.
..
makanya gw gak pernah 'maksa' dia untuk ngasih jawaban.
but, apa yg terjadi.
aku merasa dan memang adanya ,, aku diinjak2 tanpa bisa melawan.
co-nya ngsms bahwa gw mengganggu, gw yg selalu bikin dia ngeluh.
co-nya minta gw menjauh....
karena dia dah dengar cerita ad3 secara langsung. bitch
...
dalam hati, gw tertawa.
syapa orangnya yg berani melarang gw?
dari sekian puluh pertarungan fisik, gw selalu menang.
syapa dia berani nantang gw.
tapi karena ad3 yg menjadi alasan dia untuk melarangku
maka aku dengan berat hati mesti berjanji atas nama TUHAN
untuk menjauh selamanya.
...
dee,
mengapa ad3 dengan begitu teganya melibatkan orang lain
untuk mengusirku? ditambahi dengan cerita2 bahwa gw
selalu membuat dia mengeluh.
seandainya dia menolakku atau tidak ada perasaan padaku.
alangkah baiknya jika dia ngomong langsung. tidak menyakitiku.
dan kita masih bisa berteman baik. tanpa perlu orang lain tahu.
...
dee,
aku sedih banget.
sehina itukah pernyataan cintaku.
...
dee,
yg kubenci dari ini semua adalah
aku tak bisa membencinya.
orang lain dengan susah payah ingin menghapus rasa benci.
sedang aku... tak sedikitpun bisa membencinya.
bagaimana caranya agar aku bisa membencinya?
sedang nyawaku pun dengan sukarela kan kuberikan jika dipinta.
bagaimana aku bisa berhenti menyayanginya?
bila seluruh hidupku siap kukorbankan untuk menjaganya.
bagaimana aku bisa menghapus setiap ingatan tentangnya?
jika setiap langkahku adalah refleksi bayangan dirinya.
...
mungkin bullshit...
tapi demikianlah adanya.
satu yg menjadi pertanyaan dalam hatiku.
sebegitu jahatkah hatinya?
hingga demikian tega menginjak2 diriku dengan kaki orang lain.
...
mengapa dulu, kini dan sampai nanti.. aku percaya padanya?
masihkah aku punya pilihan?
bersekutu dengan iblis untuk mendapatkan kebencian
menghentikan napasku untuk bertemu penghuni neraka
atau cuma sekedar menghabiskan sisa hidupku dengan dipenuhi bayangnya.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home