Thursday, March 16, 2006

buat apa marah

sudah lama aku tak punya rasa amarah lagi. gwe juga heran. pokoknya sejak gwe berpisah dengan seseorang yg identik dengan sifatnya yang pemarah. aku tak bisa mengekspresikan rasa marahku lagi. so, lambat laun aku tak punya kehendak untuk marah. entah normal entah tidak. namun yang jelas, tak ada ruginya bagi diriku. jadi sejauh ini, fine2 aja. karena aku pikir, marah adalah sifat yang manusiawi. jadi tidak marah pun adalah manusiawi. sebenernya simpel aja sih, jika dijelaskan dengan logika. ini logikaku: "jika kemarahan tidak menyelesaikan masalah maka untuk apa membuang tenaga, waktu dan beban psikologis untuk meluapkan kemarahan." bahkan kadang kala kemarahan hanya memperkeruh hati dan pikiran saja. yang lebih baik dari melepaskan beban jiwa adalah dengan melakukan agresi yang normal [meski kadang ekstrim]. hal ini pernah aku bahas pada postinganku yg terdahulu.
lalu bagaimana jika aku kelewat ditindas oleh seseorang. hmm,,, gwe hanya tersenyum sambil berkata "apa yang bisa kukatakan pada seorang yang bodoh? apa pun perkataanku tak mungkin bisa dicerna olehnya. jadi biarkan saja dia bertindak atas ketidaktahuannya. tapi semoga pikiran dan hatinya bisa terbuka oleh kehendak Allah."
begitulah. orang2 yang berbuat seenaknya dan berlaku tidak adil di dunia ini, bukan semata2 karena keinginan mereka melainkan karena kebodohannya. apa kita yg lebih tahu akan rahasia hidup akan demikian tega berkonfrontasi secara langsung dengan mereka. kurasa tidak bukan? kita harus memaafkan mereka dan berlaku lebih bijak lagi.
tapi apakah kita harus pasrah dengan keadaan ini. tentu saja tidak. kewajiban kita adalah menolong yang butuh pertolongan, selebihnya hanya Allah yang memiliki kuasa atas segalanya.
kembali ke persoalan marah. adakah penjelasan logis secara general tentang kemarahan? apakah kemarahan dipicu oleh hormon tertentu? apakah kemarahan merupakan sebuah bentuk sindroma psikologis? apakah kemarahan adalah mekanisme standar sebuah reaksi fisiologis dalam metabolisme tubuh? apakah kemarahan sebuah implementasi sebuah fungsi abnormal dari sistem organ otak dan susunan saraf tepi? apakah.. apakah.. dan masih banyak apakah yang tak mungkin terjawab dengan penuh kepuasan. dari sekian banyak literatur yang aku baca, tak ada satupun yang dapat menjawabnya dengan pasti. kemarahan sangat beragam. namun satu yang pasti: "kemarahan tak akan pernah menyelesaikan masalah"

0 Comments:

Post a Comment

<< Home